Nama: Hera Ramayanti
SISTEM TERDISTRIBUSI
Sistem terdistribusi adalah
sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan
terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local
Area Network ataupun melalui Wide Area Network. Prosesor dalam
sistem terdistribusi bervariasi, dapat berupa small microprocessor, workstation,
minicomputer, dan lain sebagainya. Berikut adalah ilustrasi struktur
sistem terdistribusi:
Gambar
23.1. Struktur Sistem Terdistribusi
Karakteristik sistem terdistribusi
adalah sebagai berikut:
- Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala hal
yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer, meliputi H/W dan
S/W) secara bersamaan. Contoh: Beberapa pemakai browser mengakses
halaman web secara bersamaan
- No global clock. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan
waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada
pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke
critical session.
- Independent failures of components. Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan
namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.
Ada empat alasan utama untuk
membangun sistem terdistribusi, yaitu:
- Resource Sharing. Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda
saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu
dapat mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs
lain. Misalnya, user di situs A dapat menggunakan laser printer
yang dimiliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat
mengakses file yang terdapat di situs A.
- Computation Speedup. Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi
beberapa subkomputasi yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi
akan mendistribusikan subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem.
Dengan demikian, hal ini meningkatkan kecepatan komputasi (computation
speedup).
- Reliability.
Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka
situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini
menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik.
- Communication.
Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi, user
dari situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar informasi.
Tantangan-tantangan yang harus
dipenuhi oleh sebuah sistem terdistribusi:
- Keheterogenan perangkat/multiplisitas perangkat. Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari
berbagai macam perangkat yang berbeda, baik sistem operasi, H/W maupun S/W.
- Keterbukaan.
Setiap perangkat memiliki antarmuka (interface) yang di-publish ke
komponen lain. Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer
atau vendor yang berbeda
- Keamanan.
Shared resources dan transmisi informasi/data perlu dilengkapi
dengan enkripsi.
- Penangan kegagalan. Setiap perangkat dapat mengalami kegagalan secara
independen. Namun, perangkat lain harus tetap berjalan dengan baik.
- Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponen/sumber daya secara
bersamaan oleh banyak pengguna.
- Transparansi.
Bagi pemakai, keberadaan berbagai perangkat (multiplisitas perangkat)
dalam sistem terdistribusi tampak sebagai satu sistem saja.
Gambar
23.2. Local Area Network
Dalam sistem operasi terdistribusi, user
mengakses sumber daya jarak jauh (remote resources) sama halnya dengan
mengakses sumber daya lokal (local resources). Migrasi data dan proses
dari satu situs ke situs yang lain dikontrol oleh sistem operasi terdistribusi.
Berikut ini adalah fitur-fitur yang
didukung oleh sistem operasi terdistribusi:
- Data Migration.
Misalnya, userdi situs A ingin mengakses data di situs B. Maka,
transfer data dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan mentransfer
keseluruhan data atau mentransfer sebagian data yang dibutuhkan untuk immediate
task.
- Computation Migration. Terkadang, kita ingin mentransfer komputasi, bukan
data. Pendekatan ini yang disebut dengan computation migration
- Process Migration. Ketika sebuah proses dieksekusi, proses tersebut tidak
selalu dieksekusi di situs di mana ia pertama kali diinisiasi. Keseluruhan
proses, atau sebagian daripadanya, dapat saja dieksekusi pada situs yang
berbeda. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan: Load balancing.
Proses atau subproses-subproses didistribusikan ke jaringan untuk memeratakan
beban kerja. Computation speedup. Apabila sebuah proses dapat
dibagi menjadi beberapa subproses yang berjalan bersamaan di situs yang
berbeda-beda, maka total dari process turnaround time dapat
dikurangi. Hardware preference. Proses mungkin mempunyai
karakteristik tertentu yang menyebabkan proses tersebut lebih cocok
dieksekusi di prosesor lain.Misalnya, proses inversi matriks, lebih cocok
dilakukan di array processor daripada di microprocessor Software
preference. Proses membutuhkan software yang tersedia di situs
lain, di mana software tersebut tidak dapat dipindahkan atau lebih
murah untuk melakukan migrasi proses daripada software Data
access.
Sistem operasi terdistribusi (distributed
operating system) menyediakan semua fitur di atas dengan kemudahan
penggunaan dan akses dibandingkan dengan sistem operasi jaringan (network
operating system).
Berikut adalah dua tipe jaringan
yang dipakai dalam sistem terdistribusi:
- Local Area Network (LAN). LAN muncul pada awal tahun 1970-an sebagai pengganti
dari sistem komputer mainframe. LAN, didesain untuk area geografis
yang kecil. Misalnya, LAN digunakan untuk jaringan dalam sebuah bangunan
atau beberapa bangunan yang berdekatan. Umumnya, jarak antara situs satu
dengan situs yang lain dalam LAN berdekatan. Oleh karena itu, kecepatan
komunikasinya lebih tinggi dan peluang terjadi kesalahan (error rate)
lebih rendah. Dalam LAN, dibutuhkan high quality cable supaya
kecepatan yang lebih tinggi dan reliabilitas tercapai. Jenis kabel yang
biasanya dipakai adalah twisted-pair dan fiber-optic.
Berikut adalah ilustrasi dari Local Area Network:
- Wide Area Network. WAN muncul pada akhir tahun 1960-an, digunakan sebagai
proyek riset akademis agar tersedia layanan komunikasi yang efektif antara
situs, memperbolehkan berbagi hardware dan software secara
ekonomis antar pengguna. WAN yang pertama kali didesain dan dikembangkan
adalah Arpanet yang pada akhirnya menjadi cikal bakal dari Internet.
Situs-situs dalam WAN tersebar pada area geografis yang luas. Oleh karena
itu, komunikasi berjalan relatif lambat dan reliabilitas tidak terjamin.
Hubungan antara link yang satu dengan yang lain dalam jaringan
diatur oleh communication processor. Berikut adalah ilustrasi dari Wide
Area Network
Mengenal
Sistem Terdistribusi
Dalam dunia komputerisasi, kita akan
mengenal suatu istilah sistem terdisribusi. Apa itu sistem terdistribusi?
Sistem terdistibusi merupakan sebuah sistem yg komponennya berada pada jaringan
komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi & melakukan koordinasi
hanya dengan pengiriman pesan (message passing).
Dengan kata lain sistem ini melibatkan lebih dari satu komputer dalam suatu
infrastruktur jaringan baik local,internet bahkan wireless. Sebuah sistem
terdistribusi, tidak hanya melakukan komunikasi antara satu proses pada satu
komputer dengan proses pada komputer yang lain, namun juga perlu
mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur jaringan yang memadai dan juga
dukungan standarisasi sistem yang terbuka.
Sistem terdistribusi ini diperlukan karena beberapa hal, yaitu :
Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada
komputer yang terpusat
Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin
yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja
system secara keseluruhan
Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
Sharing Data/Resource
Resource adalah:
- Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
- Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis
data, obyek data).
Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia.
. contoh-contoh dari sistem terdistribusi
1. Intranet
Jaringan(proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke
internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal
didalamnya.

2. Internet
Jaringan global yang menghubungkan compute satu sama lain dan dapat
berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.

3. World wide web
Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet
4. Mobile dan sistem komputasi
ubiquitous
Sistem telepon Cellular (e.g., GSM) Resources dishare : frekuensi radio, waktu
transmisi dalam satu frekuensi, bergerak, komputer laptop, ubiquitous
computing, handheld devices, PDA, etc
5. Sistem terdistribusi multimedia
Biasanya digunakan pada infrastruktur internet
-Karakteristik
Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time
-Video, audio, text Multicast
Contoh:
- Teleteaching tools (mbone-based, etc.)
- Video-conferencing
- Video and audio on demand
6. Sistem telepon seperti ISDN, PSTN
7. Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan
8. Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file
melalui jaringan.
\